Langsung ke konten utama

ROHIS SMANSA PUNGGUR ADAKAN RUJAK PARTY



ROHIS SMA N 1 Punggur Adakan “Rujak Party” Bersama Alumni

 
Minggu,24 Januari 2016. Rohis SMA N 1 Punggur adakan “Rujak Party” bersama anggota dan alumni Rohis. Acara ini digagas dengan tujuan mengeratkan kembali ukhuwah atau silaturahim antara anggota dan alumni Rohis, membangun komunikasi  dan sebagai wadah sharing bagi anggota Rohis. Sebanyak 21 anggota Rohis begitu antusias mengikuti jalannnya acara.
Rujak Party kali ini lebih ditekankan untuk mengamalkan nilai-nilai keislaman lewat beberapa games atau permainan. Seperti  game Ta’aruf, dimana peserta harus menuliskan biodata  masing-masing secara lengkap, ditambah dengan game Qiyadah Jundiyah dan Amal Jama’i. Masing-masing game atau permainan dipandu oleh beberapa alumni seperti Wahyu Kurniawan(Ketua Umum FOSI atau Forum Study Islam FP UNILA), Faisal Avrizal ( Sekretaris Umum FSPI  atau Forum Study Pengembangan Islam, FISIP UNILA), Arif Tirtayadi ( Sekretaris Umum FORMASI  atau Forum Mahasiswa Islam ,FKIP UNILA) dan lainnya.
“Saya  berharap dengan diadakannya kegiatan pembinaan seperti ini bisa memperbaiki frame mereka bahwa Rohis bukan sekedar eskul, tetapi ada banyak manfaat lain yang bisa diambil dari mengikuti Rohis” ujar salah satu alumni Rohis.
Dias Anggit Pradini, selaku Ketua Rohis akhwat mengaku senang dan berterima kasih kepada alumni dan juga para anggota Rohis yang menyempatkan dirinya hadir dalam acara ini. “Acara rujak party ini selain makan rujak bareng teman-teman juga membuat saya dan teman-teman Rohis yang lain menjadi lebih akrab, walau pun cuaca mendung tetapi mereka terlihat semangat. Dan saya juga berharap agenda seperti ini bisa berlanjut di lain waktu” ujar Dias

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masih males-malesan liqo'??? Baca nih! "Urgensi Tarbiyah"

TARBIYAH ISLAMIYAH Adakah yang tahu tarbiyah itu apaa???? Kalo lum tahu, coba kita ulas “sedikit” tentang tarbiyah ini……. Menurut Abdurrahman An-Nahlawi ada tiga akar kata untuk tarbiyah. Rabaa-yarbu yang bermakna bertambah dan berkembang. Rabiya-yarba yang bermakna tumbuh dan berkembang. Rabba-yarubbu yang bermakna memperbaiki, mengurusi, mengatur, menjaga dan memperhatikan. Bagi gerakan yang didirikan Hasan Al Banna, tarbiyah memiliki sedikitnya tiga makna. Ia berakar dari kata Rabaa, Yarbuu, tumbuh. Tarbiyah menumbuhkan seseorang dari kekanakan ruh, kekanakan akal, dan kekanankan jasad menuju kematangan dan kedewasaan. Rabiya, Yurbii, berkembang. Tarbiyah mengembangkan manusia muslim dalam kemampuan-kemampuan yang dibutuhkannya menjalani kehidupan. Yaitu sebagai abdullah dan khalifah. Rabba, Yarubbu, memberdayakan. Ia yang telah tumbuh dan berkembang, harus diarahkan untuk berdaya guna. Kita telah menjadi mutarabbi, memiliki murabbi, halaqah, jadwal l...

contoh makalah TIK tentang e-mail

TUGAS MAKALAH TIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN TARBIYAH DI SUSUN OLEH 1.        DIAH AYU HIDAYAH (1501070037) 2.        DIKI KURNIAWAN (1501070242) 3.      ABDURAHMAN IBRAHIM (1501070143 4.      BUNGA DWI PUSPITA SARI (1501070031) 5.      KHOIRUL MUNAWAROH (1501070262)      Kata Pengantar Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan rahmat yang diberikannya sehingga tugas makalah ini dapat kami selesaikan dengan sebaik-baiknya demi memenuhi mata kuliah TIK. Shalawat  serta  salam  selalu tercurahkan kepada nabi besar Muhammad Rasulullah SAW.  Yang selalu kita nanti nantikan syafaat nya di yaumil akhir kelak. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak ...

Sejarah FLP (Forum Lingkar Pena)

Sejarah Forum Lingkar Pena FORUM LINGKAR PENA:  SEJARAH, KONSEP DAN GERAKAN [1]   Helvy Tiana Rosa [2]                          Abstrak Forum Lingkar Pena adalah komunitas (calon) penulis yang didirikan 22 Februari 1997. Dalam sepuluh tahun perkembangannya, FLP menjadi wadah ribuan orang untuk mengasah diri sebagai pengarang/ penulis, menerbitkan lebih dari 600 buku, bekerjasama dengan tak kurang dari 30 penerbit, dan membuka cabang di  dari 125 kota di Indonesia dan manca negara, seperti Singapura, Hong Kong, Jepang, Belanda, Amerika, Mesir, Inggris, dll. Para aktivisnya kemudian mendirikan Rumah- Rumah Cahaya (Rumah baCA dan HAsilkan karYA) di setiap sekretariat cabang FLP. Tak hanya menyentuh kalangan intelektual, FLP menjadi wadah gerakan para ibu rumah tangga, buruh, anak jalanan,  hingga pembantu rumah tangga. Ada pula FLP Kids yang ditujukan bagi anak-a...