Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Udah Putusin Aja!

UDAH PUTUSIN AJA! Oleh Diah Ayu Hidayah Namanya Dinar. Gadis belia yang umurnya baru menginjak 18 tahun. Matanya yang sayu dipolesi wajah bulat dan bibir tipis warna merah jambu membuat ia semakin terlihat cantik. Prestasi yang gumilang pun tak segan-segan ia raih tiap tahunnya. Namun kali ini kesedihan tak mampu membendung butiran butiran bening yang mengalir dari matanya.                                                                                                                                        4 agustus 2014, ia mendapati kekasihnya Amar mengirimkan sebuah pesan singkat lewat   handphone.            Assalamualaikum   Dik,maafkan kakak sebelumnya. Sepertinya hubungan yang penuh dosa ini harus kita akhiri. Kakak takut dengan azab Allah, pun kakak juga ingin menjaga kehormatan adik Dinar. Kakak tau ini berat bagi Dinar,tapi kita juga harus belajar. Percayalah kalau kita jodoh, kakak pasti akan bertamu ke rumah adik. Sementara Dinar yang masih awam tentang a

Cerpen tentang budaya

MUT IARA INDAH DARI PULAU KECIL              Aku yang masih saja bersandar di bawah pohon mangga , ditemani sayup-sayup angin yang berlari – lari mencoba menggugurkan dedaunan . Sore itu memang beda dengan sore yang lain , m aklum di negeri ini sedang mengalami musim panca roba. Membuatku semakin tercekik dengan keadaan ini, aku adalah siswi yang baru lulus SMA. Kecerdasanku cukup tinggi dalam bidang nonakademik salah satunya adalah seni tari. Namun, secarik harapan untuk melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi harus kupendam dalam – dalam karena terbatasnya uang dan lokasi sekolah yang jauh. Meski kadang menyentak ke dalam pikiran tapi apa daya saat ini aku hanya mampu menatap rumahku yang telah pudar warnanya, genting yang satu persatu mulai merosot dan satu persatu mulai ada yang jatuh, karena tuanya penyangga hingga tak mampu menopangnya ,   juga daun pintu yang berteriak saat angin sedikit kencang datang menyapa. Belum lagi papan rumah yang menjadi santapan rayap tia